Sunday, September 20, 2015

Definisi

Entah… apakah memang sedang musimnya euforia pernikahan para sahabat-sahabat wanita, ataukah perasaan ingin segera menyusul juga, ataukah memang sudah saatnya ? Hehe… yang pasti tulisan ini sebagai salah satu bentuk perwakilan dari beberapa perasaan wanita. Klasik sih, terkadang kita begitu pandai memberikan petuah-petuah pada orang lain, namun ternyata setengah mati kita sendiripun sulit mengaplikasikan juga pada hidup kita. Tetapi, hal inilah yang masih saya pelajari, pahami, namun mungkin belum terealisasikan dengan maksimal.

Cinta dan jodoh.

Berjuta orang. Berjuta perasaan. Berjuta hati. Begitu pula berjuta definisi mengenai dua kata diatas tadi. Beberapa orang bilang jatuh cinta bisa berkali-kali, jatuh cinta saat itu juga, jatuh dan merelakannya layaknya kapas yang berjatuhan dari pohonnya, ataukah kemudian memilih untuk terbang ke udara. Cinta adalah definisi yang sulit untuk diartikan. Karena setiap orang berbeda cara merasakannya.

Adapun yang percaya bahwa jatuh cinta hanya satu kali. Entah itu terungkapkan ataukah tidak. Entah itu berakhir bersama ataukah hanya sekedar bertemu. Entah itu hanya sekedar tatapan mata tanpa sempat menyapa atau bahkan memiliki hatinya. Entah itu tetap terus tersimpan dalam hatinya, dibiarkan menjadi nostalgia dan kenangan terindah yang tidak sempat ia bagi, atau cukuplah ia yang merasakannya sendiri. Cukuplah ia melihat cintanya bahagia dengan cinta yang lain.

Kali ini adalah jodoh. Tuhan tidak bermain-main dengan pilihannya yang ia pilihkan untuk kita. Bila kita mengalami beberapa cerita mengenai cinta tapi tak kunjung menemukan yang sebenarnya, mungkin memang belum saatnya dipertemukan. Tapi, jodoh tidak cukup sampai bertemu saja. Jodoh pasti bersama, bukan bertemu. Bertemu belum tentu bisa bersama kalau belum ada usaha. Jodoh bukan dinanti tapi diusahakan. Jodoh bukan pula dikejar secepatnya sementara hati dan diri masi belum pantas.

Dorongan hati untuk berusaha lebih baik setiap harinya haruslah selalu ada. Berbahagialah untuk kalian yang telah menemukan belahan jiwamu. Oh, jiwa bukanlah dibelah… tetapi dua jiwa yang bersua menjadi satu, berjalan beriringan meskipun kamu dan dia berbeda, tetapi memiliki keyakinan untuk saling melengkapi, menutupi kekurangan masing-masing. Meskipun kamu tahu kekurangannya tetapi kamu tetap mau bersamanya.

Jatuh cintalah. Tapi jangan terhuyung-huyung. Genggamlah, tapi jangan terlalu erat. Pilihlah orang yang benar-benar membuatmu berhenti untuk memilih. Bersyukurlah untuk kalian yang pada akhirnya menemukan pasanganmu setelah kuat dan sabarnya perjuangan panjangmu, entah dalam doamu, ataukah dalam usahamu. Atau keduanya.


Dedicated for : Nadya Aulia, Siti Faizah Amalia