Entah… apakah memang sedang musimnya euforia
pernikahan para sahabat-sahabat wanita, ataukah perasaan ingin segera menyusul
juga, ataukah memang sudah saatnya ? Hehe… yang pasti tulisan ini sebagai salah
satu bentuk perwakilan dari beberapa perasaan wanita. Klasik sih, terkadang
kita begitu pandai memberikan petuah-petuah pada orang lain, namun ternyata
setengah mati kita sendiripun sulit mengaplikasikan juga pada hidup kita.
Tetapi, hal inilah yang masih saya pelajari, pahami, namun mungkin belum
terealisasikan dengan maksimal.
Cinta dan jodoh.
Berjuta orang. Berjuta perasaan. Berjuta hati.
Begitu pula berjuta definisi mengenai dua kata diatas tadi. Beberapa orang
bilang jatuh cinta bisa berkali-kali, jatuh cinta saat itu juga, jatuh dan
merelakannya layaknya kapas yang berjatuhan dari pohonnya, ataukah kemudian
memilih untuk terbang ke udara. Cinta adalah definisi yang sulit untuk
diartikan. Karena setiap orang berbeda cara merasakannya.
Adapun yang percaya bahwa jatuh cinta hanya satu
kali. Entah itu terungkapkan ataukah tidak. Entah itu berakhir bersama ataukah
hanya sekedar bertemu. Entah itu hanya sekedar tatapan mata tanpa sempat
menyapa atau bahkan memiliki hatinya. Entah itu tetap terus tersimpan dalam
hatinya, dibiarkan menjadi nostalgia dan kenangan terindah yang tidak sempat ia
bagi, atau cukuplah ia yang merasakannya sendiri. Cukuplah ia melihat cintanya
bahagia dengan cinta yang lain.
Kali ini adalah jodoh. Tuhan tidak bermain-main dengan
pilihannya yang ia pilihkan untuk kita. Bila kita mengalami beberapa cerita
mengenai cinta tapi tak kunjung menemukan yang sebenarnya, mungkin memang belum
saatnya dipertemukan. Tapi, jodoh tidak cukup sampai bertemu saja. Jodoh pasti
bersama, bukan bertemu. Bertemu belum tentu bisa bersama kalau belum ada usaha.
Jodoh bukan dinanti tapi diusahakan. Jodoh bukan pula dikejar secepatnya
sementara hati dan diri masi belum pantas.
Dorongan hati untuk berusaha lebih baik setiap harinya haruslah selalu ada. Berbahagialah untuk kalian yang telah menemukan belahan jiwamu. Oh, jiwa bukanlah dibelah… tetapi dua jiwa yang bersua menjadi satu, berjalan
beriringan meskipun kamu dan dia berbeda, tetapi memiliki keyakinan untuk
saling melengkapi, menutupi kekurangan masing-masing. Meskipun kamu tahu
kekurangannya tetapi kamu tetap mau bersamanya.
Jatuh cintalah. Tapi jangan terhuyung-huyung.
Genggamlah, tapi jangan terlalu erat. Pilihlah orang yang benar-benar membuatmu
berhenti untuk memilih. Bersyukurlah untuk kalian yang pada akhirnya menemukan
pasanganmu setelah kuat dan sabarnya perjuangan panjangmu, entah dalam doamu, ataukah dalam usahamu. Atau keduanya.
Dedicated for : Nadya Aulia, Siti Faizah Amalia